Senin, 21 April 2014

merindu dalam do'a

kutatap hamparan biru diatas mega
tersirat dalam benakku wajahnya
bersembunyi dibalik diam kata
tercabik rinduku menuai lara

andai saja takdir kita nyata
andai saja..
harapan yang ku layangkan padaNya
disetiap barisan doa sujudku
meminta

Tuhan..
ijinkan aku bersamanya
ijinkan ku meraih cinta surga
ijinkan ku mendekap deritanya
memeluk menghapus pilu air matanya


  sebuah syair yang indah yang dibuat oleh seseorang dimasa laluku, menyianyiakan seseorang yang bener-benar tulus mencintai itu terasa sangat menusuk bagai duri yang perlahan menancap dalam tubuh ketika baru menyadari bahwa dialah yang terbaik.
  Namun sebuah penyesalan tak akan abadi, karena ALLAH mempunyai sekenario sendiri yang sudah tesusun rapih untuk hambanya. Rencana ALLAH lebih indah dari rencana yang kita rencanakan, tulang rusuk tak akan pernah tertukar, jodoh sudah diatur sedemikian rupa, hanya saja waktu yang menentukan karena ALLAH tahu saat yang tepat mempertemukan 2 insan menjadi satu dalam ikatan yang suci. 
   Dalam kisah ini, aku memetik sebuah hikmah bahwa cinta yang abadi nan suci datang bila kita mencintai ALLAH dengan sepenuh hati tanpa menduakannya. Mungkin kini kau sudah bahagia dengan wanita yang kau khitbah, dan aku hanya bisa mendo'akan untuk kebahagiaanmu. Birlah jika sewaktu-waktu aku merindu akan perhatian dan kasih sayangmu yang dulu, aku menceritakannya kepada ALLAH. Semoga aku dipertemukan dengan orang yang benar-benar mencintai karena ALLAH dan lebih mendalami agama ALLAH, karena dialah yang akan membimbingku untuk selalu TAAT kepada ALLAH ketimbang laki-laki yang mencintai karena nafsu, karena yang ku cari dalam hidup ini tak lebih hanya mencari ridha ALLAH dan melangkah bersama pangeran dunia akhirat menuju surga-NYA. Aamiin